Site Map

18/01/12

Asyiknya Jalan-jalan dengan Mobil Dinas Jokowi (Mobil Esmeka)


Mobil Esemka Rajawali dari Solo akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat di Indonesia. Lewat tangan siswa SMKN 2 Surakarta, Esemka berhasil membuat geger industri otomotif nasional.

Nah, tak ingin melewatkan hal ini detikOto pun meluangkan waktu berkunjung ke pabrik perakitan Esemka di Solo. Tujuannya ya tidak lain ingin menguji Esemka Rajawali yang dibanderol Rp 95 juta of the road itu. Apakah mampu menjawab cibiran orang-orang?

Beruntung, detikOto mendapatkan kesempatan menguji kehandalan SUV Esemka Rajawali manual yang digunakan Walikota Solo Jokowi. Mmm, jarang-jarang kan bisa mencoba mobil berpelat merah milik pejabat pemerintah. Saat ini mobil itu memang sedang tidak dipakai Jokowi karena belum mengantongi izin. Jadi mobil ini pun bisa detikOto kendarai.

Esemka tergolong beda dari SUV di Indonesia. Sepintas mobil tersebut mirip dengan Ford Everest, juga mirip Honda CR-V, meski SMK mengklaim bodinya dibuat sendiri dan ketika melongok ke buntutnya mirip sama Isuzu Panther. Mobil memiliki dimensi panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.630 mm, termasuk besar untuk ukuran SUV di tanah air.

Desain bodinya dibuat dengan manual. Alhasil celah antar panel bodi memang tidak terlalu presisi.

Tak mau lama-lama, detikOto langsung memasang kunci kontak dan putar ke posisi on, ngeeenggg... halus sekali mesin 1.500 cc 5 kecepatan itu. Asyiknya handle pintu tidak mencukit lagi, tapi model handle pintu seperti All New Toyota Avanza.

Bagian dashboard tidak banyak fitur mewah, sangat sederhana. Namun fitur seperti power steering, central lock, power windows, AC dual zone, sensor parking, hingga head unit CD player, pemantik api dan dan seat belt sudah ada. Sementara untuk pengaman lain seperti airbag belum ada. Menariknya dengan harga Rp 95 juta sebelum pajak, mobil 7 penumpang itu sudah tersemat ABS. Cukup canggih kan?

Interiornya diselimuti dengan 4 warna, krem, coklat, silver dan wood panel di dashboard tengah, di konsol hingga ke shift knop.

Sementara ketika duduk di kabin depan terasa lega, begitu juga kursi tengah. Sayang kursi ketiga agak sempit dan lutut penumpang bisa menyentuh bagian belakang dari kursi kedua.

Terlepas dari itu, menggunakan Esemka Rajawali untuk bepergian sangat asyik, soalnya kursi belakang dapat dilipat ke atas seperti model kursi Kijang Innova. Dengan itu barang bawaan bisa lebih banyak lagi.

Ada yang lebih menarik perhatian. Esemka Rajawali ini sudah sangat mengerti kondisi tinggi badan orang Indonesia yakni dengan adanya fitur tilt steering, jadi setir bisa diatur ketinggiannya sehingga kenyamanan berkendara bisa lebih baik. Sedangkan untuk visibilitas ke depan sangat baik berkat kaca depan yang cukup lebar.

"Enak kan sudah ada tilt steering, caranya tinggal tarik ke atas," kata Kordinator Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta, Dwi Budhi Martono yang menemani detikOto menjajal mobil sang walikota.

Tuas persneling pun dipindah ke gigi satu, kopling pun langsung dilepas dan mobil berjalan halus. Meski gigi satu bertenaga, namun sayang gas agak berat, begitu koplingnya yang sedikit keras. Toto menjelaskan kerasnya gas dan kopling karena masih menggunakan kabel. "Ini masih pakai kabel, dan kabelnya memang harus diganti," kata Toto.

Mobil pun terus diajak berkeliling Balai Kota Solo. Dan tak puas SUV Esemka Rajawali diajak berkeliling kota Solo. Jujur saja, awalnya memang sedikit seram, bukan karena mobil buatan siswa SMK, tapi karena mobil ini pelat merah yang belum memiliki izin turun ke jalanan. Namun keraguan itu bisa berlalu ketika mendapat izin dari pihak terkait.


Pedal gas pun dibejek keluar dari lingkungan Balai Kota Solo. Asyiknya perpindahan gigi cukup baik. Tapi disayangkan ketika gas diinjak setengah pada gigi 3, mesin masih terasa tidak bertenaga. Faktornya ternyata karena bodi terlanjur gambot sementara mesinnya hanya 1.500 cc.

"Mesin kurang tenaga ya? Itu karena bodinya besar dan mesin kecil, 1.500 cc saja," ujar Toto jujur.

Esemka Rajawali bermesin 1.500cc multi point injection 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 Hp pada putaran 5.500 RPM dengan torsi puncak hingga 145 Nm di 4.100 RPM.

Faktor kurang tenaga ini sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah bagi para siswa. Sektor yang harus dibahas lainnya adalah suspensi. Kenyamanan penumpang haruslah diutamakan.

Dan terbukti, ketika melibas jalan rusak dan bergelombang, double wishbone suspension untuk depan dan pegas di belakang tergolong sesuai untuk menopang bodi Esemka. Tentunya ini menjadi poin plus untuk Esemka Rajawali.

Perjalanan menggunakan mobil Jokowi pun berakhir di SMKN 2 Surakarta. Setelah apa yang detikOto rasakan, siswa SMK Solo cukup cerdas untuk menghasilkan mobil seperti SUV di Indonesia.

Sebuah mahakarya jempolan dari anak bangsa. Secara keseluruhan, bukan tidak mungkin mobil tersebut mencuri perhatian masyarakat Indonesia seandainya potensi Esemka bisa dikembangkan lagi dan diproduksi massal.

0 komentar:

Posting Komentar