Jakarta - Mobil Esemka buatan murid SMK di Solo sedang naik daun gara-gara Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) menggunakan untuk mobil dinasnya. Para pejabat di Jakarta pun ikut-ikutan alias latah dengan Jokowi.
Sebut saja anggota DPR Komisi I dari Demokrat Roy Suryo yang angkat jempol dengan produk 2009 itu. Roy sudah memesan 2 unit bahkan dia rela menunggu mobil itu 4 bulan lagi. Katanya, Roy ingin menjadi wakil rakyat yang mempelopori menggunakan mobil bermodel Sport Utility Vehicle (SUV) itu.
"Saya serius. Saya sudah hubungi pihak-pihak yang terkait dengan mobil ini," cetusnya
Nggak mau kalah dengan Roy, Ketua DPR Marzuki Alie bahkan sampai terbang ke Solo untuk melihat langsung mobil itu. Di Solo, politisi PD itu sempat mengkritik mobil Esemka.
"Beratnya luar biasa. Dempulannya kiloan. Puluhan kilo," ujar Marzuki di Balai Kota Solo, Rabu (4/1/2012 ).
Meski demikian, Marzuki juga latah memesan mobil berkapasitas 1500 cc itu. Sayangnya mobil itu untuk pengawalnya.
"Ini untuk patwal. Saya mau lihat ketangguhannya, mau diubah jadi warna hitam," ucap Marzuki yang mengenakan batik dan terlihat sumringah ini.
Lain Joko Widodo dan Marzuki Alie, lain Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Bibit mencibir keputusan Joko Widodo yang menggunakan Esemka untuk mobil dinasnya.
"Bangga itu boleh. Bangga bahwa anak-anak kita bisa berkarya luar biasa. Tapi kebanggaan itu yang terukur dong. Lah ini belum apa-apa, teruji saja belum kok sudah ada yang berani pasang pelat nomor (untuk kendaraan dinas -red). Sembrono itu namanya. Kalau nanti sampai nabrak kebo gimana. Tidak usah cari mukalah," kata Bibit saat mendampingi Menteri Pertanian Suswono dalam panen anak sapi di Wonogiri, Selasa (3/1) kemarin.
Bibit punya teman yang mendukung ucapannya yakni Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto. Menurut Danar, syarat kendaraan dinas pejabat yakni harus dilengkapi dengan sertifikat resmi lulus uji kelaikan dan memenuhi standar keselamatan.
"Kalau cuma sekadar merakit, saya juga punya karoseri sendiri. Juga bukan karena saya tidak mau menggunakan kendaraan buatan anak-anak sendiri, tapi juga harus sesuai aturan yang ada. Jika semua persyaratan kelaikan jalan itu terpenuhi, bagus juga menggunakan kendaraan itu karena harganya murah sehingga bisa efisiensi anggaran," ujar Danar di tempat dan waktu yang sama dengan Bibit.
Bibit dan Danar kelihatannya didukung penuh oleh Wakil Ketua DPR Anis Matta. Anis enggan latah memesan mobil seharga Rp 95 juta ini. Anis terkesan mengkritik sikap Joko Widodo dan Roy Suryo yang membeli Esemka.
"Nggak perlu seperti itu (membeli mobil Esemka) kan ada peraturan protokolernya. Nggak perlu kita gaya-gayaan. Tapi bahkan kita beli untuk kebutuhan rumah tangga kan bisa," kata Anis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/4/2012).
Mobil Esemka diperkuat dengan mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1500 cc dengan teknologi multi point injection rakitan 2011. Mesinnya mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 hp pada putaran 5.500 rpm dengan torsi maksimum mencapai 145 Nm di 4.100 rpm.
Mobil ini mampu menampung 7 orang karena mempunyai panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.630 mm, sehinga mobil tersebut tergolong handal untuk keluarga Indonesia. Apalagi mobil tersebut masih bisa mengkonsumsi bahan bakar bensin (RON 88) atau premium dengan kapasitas tangki 75 liter.
Hebatnya Esemka sudah tersemat fitur elektronik mirip SUV premium lainnya, misalnya power steering, central lock, power windows, AC dual zone, sensor parkir, dan CD player. Sementara itu ATPM selaku penjual dan distribusi Esemka akan dipegang oleh PT Solo Manufaktur Kreasi.
Lantas, bagaimana dengan Anda Otolovers?
0 komentar:
Posting Komentar